Selasa, 29 Desember 2009

Andai Akoe Bersamamu

andai bisa kurengkuh malam bersamamu
bibir ini pasti takkan berhenti untuk
bercerita
tentang hari hariku….
tentang sepi….
tentang galau
dan gundah yang kulalui
tanpamu
andai bisa kurengkuh malam bersamamu
akan kudengar tiap-tiap lantun kata
yang keluar dari manis bibirmu
yang kisahkan beban dihatimu
tentang sedih….
tentang bahagia….
dan tentang perjuangmu
yang bergumul
dengan waktu
andai bisa kurengkuh malam bersamamu
akan kurangkaikan puisi untuk merayumu
seperti pujangga yang akan merangkai
bintang-bintang menjadikanya bunga
sebagai persembahan cinta
andai bisa kurengkuh malam bersamamu
akan kudendangkan dongeng pengantar tidurmu
tentang kancil atau tentang laela dg majnunnya
andai bisa kurengkuh malam bersamamu
andai bisa kurengkuh setiap malam
hingga penghujung nafasku
bersamamu . . . . .

Ada luka di wajahmu

Ada luka di wajahmu
ku tau itu
karena semalam purnama mengatakannya
padaku katanya,
sinarmu tak lagi mampu
menyamai biasnya redup,
sekelabu mendung di biru langit
pada hal, inginku bingkai purnama
wajahmu di sandingnya
agar hatiku jadi bianglala lukamu….
apakah aku dapat membalutnya?
Ada luka di wajahmu
goresannya tersamar
dan kasat di mata
ingin kuseka luka itu
dengan tetes embun dari syurga
tapi kau bilang, kau telah menyekanya
dengan tetes embun dari duka
Ada luka di wajahmu
ingin ku basuh muka itu
dengan air dari telaga
tapi kau bilang kau telah membasuhnya
dengan air dari nestapa
Sayang, ada luka di wajahmu
tapi kau bilang itu bukan luka
itu hanyalah goresan yang timbul
karena hampa….
Terkeluh lidah pada pertemuan pertama
sebuah figura,
terpaku kaku di sudut kamar
tenggelam, dalam debur ombak kepedihan
tertoreh luka pada wajah
darahnya menetes di celah jemari
terketar, terlepas dari genggaman
sekuntum senyum retak di hujung bibir
terkulai bebunga kata,
layu di hujung senja
kelopaknya gugur
pada kesempatan pertama..

Akoe Adalah Akoe Dan Bukan Kamoe

Akoe akan kembali ke jalan dengan perisai di tangan..
Akoe harus menjalani hidup sesuai dengan apa yang kupercayai..
Akoe menganggap diriku sebagai seorang petualang
dan harus kuakui
Akoe memang petualang,
tapi petualang yang berbeda dari yang lain,
Akoe adalah petualang yang menyerahkan nyawa
untuk jalan yang dilaluinya demi terbuktinya kebenaran..
Akoe sangat mencintai semua orang,
tapi Akoe tidak tau,
sampai kini,
bagaimana menunjukkan besarnya cintAkoe ini..
hanya kemauankulah yang menahan
kaki-kakiku yang lemah dan lembek ini agar tetap tegar..
jangan pernah mundur..
jangan pernah lemah..

Sahabat

padang pasir
Kau selalu setia menemaniku
Walau tak sedikit konflik yang terjadi
di antara kita
Namun kau tak pernah lama diam padaku
Pa bila konflik itu melanda
Kau selalu setia mendengarkan keluh kesahku
Sobat
kau adalah seorang kakak, ade
Bahkan orang tuaku di tanah perantauan ini
Sobat
Kau jugalah orang pertama yang akan
memberiku semangat
Dikala aku terjatuh dan lemah tak berdaya
Kaulah orang yang pertama bersorak
ketika aku sedang bahagia
Sobat
Kau telah begitu banyak mengisi kisahku
Kau selalu temani hari-hariku
Dengan canda tawamu
Dengan segala tingkah konyolmu
Sobat
Akan kah persahabatn kita ini kan abadi?
Sampai maut menjemput kita?
Sobat...
Sudikah kau terus jaga persahabatan kita ini?
Persahabatan yang suci ini
Persahabatan yang begitu indah
Untuk kita ingat di hari tua kita nanti
Dan kita bisa ceritakan persabatan ini
pada anak cucu kita

(Sobat di manapun kau berada yakinlah
bawa di situ pula bayangku kan selalu
menemanimu)

Aku ingin kembali ke masa lalu

Aku ingin kembali ke masa lalu
Berjalan dari warung ke warung
Berjalan dari rumah ke rumah
Berada disetiap tempat sampah
Begadang, main gitar, mabuk, nyanyi
Setelah itu bercanda dengan para pelacur
Aku ingin kembali ke masa lalu
Ke masa kesalahan menjadi kebanggaan
Waktu itu aku bebas aku lepas
Aku bisa teriak sekeras aku suka
Aku bisa menangis secengeng aku mau
Langkahku ringan rasanya terbang
Aku paling suka mencari perhatian
Segala cara aku lakukan
Tak ada beban tak ada dosa
Tak ada yang aku risaukan
Paling paling hanya hari depan
Dan dituduh P K I